Berbagi Pengetahuan: Pentingnya Membaca Ulang

Selasa, 20 November 2012

Pentingnya Membaca Ulang


membaca ulang
Salah satu tahap yang menurut saya sangat penting saat menerjemahkan adalah memeriksa hasil terjemahan atau membaca ulang. Ada yang memilih membaca ulang setiap selesai satu bab atau bahkan sebanyak target yang dicapai hari itu. Saya sendiri lebih suka membaca ulang setelah selesai satu buku. Untuk hasil terjemahan setebal 600-an halaman, saya butuh waktu kira-kira satu minggu untuk membaca ulang. Mungkin terasa membuang waktu, karena kita pasti kepinginnya cepat-cepat ngumpulin kerjaan dan dapat honor. Tapi demi kewarasan dan kebahagiaan editor, tidak ada salahnya meluangkan waktu sedikit lebih lama demi hasil terjemahan yang nyaman.

Mengapa tahap ini penting?  Karena saat membaca ulang, kadang kita baru menyadari hal-hal ‘aneh’ yang sebelumnya luput dari radar. Misalnya kata ‘mengangguk’ yang tidak sengaja kita ketik jadi ‘mengaduk’. Itu baru contoh sederhana. Waktu saya mulai belajar jadi editor, baru terasa betapa gemasnya ketika menemukan naskah terjemahan yang bolong satu paragraf, satu halaman, bahkan satu bab! Memang sudah tugas editor untuk mempercantik naskah, termasuk menambal bolong-bolong yang ditinggalkan penerjemah, tapi kan bikin pingin garuk-garuk tanah juga. Dan hal ini bisa dihindari jika penerjemah mau meluangkan waktu untuk membaca ulang sebelum menyerahkan terjemahan kepada editor.

Jadi, jangan malas untuk membaca ulang hasil terjemahan, termasuk memperbaiki ejaan-ejaan yang tidak sesuai dengan KBBI atau tata bahasa yang agak melenceng. Seperti menuju ke, naik ke atas, masuk ke dalam…kesalahan-kesalahan mendasar yang seharusnya tidak perlu terjadi. Lumayan meringankan tugas editor lho. Sesenior-seniornya penerjemah, yang namanya belajar atau meng-update ilmu tentu tidak boleh berhenti bukan? Apalagi saya yang masih pemula.

Selamat membaca ulang ^_^


(sumber : http://bruziati.wordpress.com/2012/05/30/pentingnya-membaca-ulang/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar