Berbagi Pengetahuan: Motivasi Diri
Tampilkan postingan dengan label Motivasi Diri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Motivasi Diri. Tampilkan semua postingan

Kamis, 15 November 2012

Pemecah Batu

pemecah batu
Ada seorang pemecah batu yang melihat seorang kaya. Iri dengan kekayaan orang itu, tiba-tiba ia berubah menjadi orang kaya.

Ketika ia sedang bepergian dengan keretanya, ia harus memberi jalan kepada seorang pejabat. Iri dengan status pejabat itu, tiba-tiba ia berubah menjadi seorang pejabat.


Ketika ia meneruskan perjalanannya, ia merasakan panas terik matahari. Iri dengan kehebatan matahari, tiba-tiba ia berubah menjadi matahari.


Ketika ia sedang bersinar terang, sebuah awan hitam menyelimutinya. Iri dengan selubung awan, tiba-tiba ia berubah menjadi awan.


Ketika ia sedang berarak di langit, angin menyapunya. Iri dengan kekuatan angin, tiba-tiba ia berubah menjadi angin.


Ketika ia sedang berhembus, ia tak kuasa menembus gunung. Iri dengan kegagahan gunung, tiba-tiba ia berubah menjadi gunung.


Ketika ia menjadi gunung, ia melihat ada orang yang memecahnya. Iri dengan orang itu, tiba-tiba ia terbangun sebagai pemecah batu.


Ternyata itu semua hanya mimpi si pemecah batu.


Karena kita semua saling terkait dan saling tergantung, tidak ada yang betul-betul lebih tinggi atau lebih rendah. Kehidupan ini baik-baik saja... sampai kita mulai membanding-bandingkan.


Kebahagiaan sejati tidaklah terkondisi oleh apa pun.



(sumber: http://nomor1.com/evanok484/pemecah-batu.htm)

Selengkapnya »»  

Rabu, 14 November 2012

4 Tips Agar Fokus

Pernahkah anda bertekad dengan sangat kuat menyelesaikan suatu pekerjaan yang terbengkalai esok hari, namun besok malamnya anda berakhir dengan tekad yang sama untuk mengerjakan pekerjaan yang sama juga? Hayo bingung ya? Kalau anda mengerti maksudku, berarti anda termasuk orang yang fokus *thumbs up*

tips agar fokus
Biasanya setelah mendapatkan motivasi anda akan merasa terisi dengan energi yang kuat untuk melakukan action. Tapi setelah beberapa lama energi kuat itu akan tergerus oleh dua hal - "komitmen" dan "fokus".

Komitmen adalah ketetapan hati untuk melakukan suatu niat sementara fokus adalah ketetapan otak/fikiran untuk tetap melaksanakan pekerjaan sesuai komitmen.

Posting kali ini, aku ingin mengingatkan diriku sendiri dan anda tentang bagaimana agar bisa tetap fokus :

1. Menyusun Rencana


Penyebab utama hilangnya fokus adalah perencanaan yang buruk. Aku sering menemui keadaan dimana pekerjaan menjadi terbengkalai karena perencanaan yang tidak matang. Bahkan lebih buruk lagi, tanpa rencana sama sekali.

Failing to plan is planning to fail

2. Menghayal pada saatnya


Siapa yang tidak tahu nikmatnya berkhayal? Saat imajinasi menjadi sangat kreatif, anda merasa bisa jadi apa saja. Tapi sisi buruk dari berkhayal adalah susahnya untuk fokus. Berkhayal membuat otak menjadi santai, tapi saat anda dalam situasi dimana harus konsentrasi, saat meeting contohnya, berkhayal tentu bukanlah hal yang tepat dilakukan.

3. Singkirkan Distraksi


Facebook dan Twitter adalah contoh distraksi terkuat untuk kebanyakan orang. Situs-situs berita dan hiburan juga memberikan andil yang besar membuat orang tidak fokus saat bekerja. Ini bukan pekerjaan mudah, karena kita sedang berhadapan dengan keinginan kuat dalam diri sendiri. Tapi kita tahu bahwa cara paling baik untuk tetap fokus adalah menyingkirkan semua sumber pengalihan (distraksi/distraction) selama waktu pekerjaan.

4. Istirahat


Fokus pada suatu hal untuk waktu yang lama pasti akan membuat otak kelelahan. Masuk akal tentunya jika istirahat masuk dalam daftar upaya agar bisa tetap fokus. Yang perlu diingat adalah jangan istirahat sebelum lelah. Hanya pemalas yang lebih banyak istirahatnya dibanding kerjanya.

Aku rasa ada hal-hal lain yang membuat aku dan anda sulit untuk fokus, silahkan ditambahkan ;)


Selengkapnya »»  

Jumat, 20 Januari 2012

Komitmen Terhadap Goal

Lomba maraton internasional 1986 di New York diikuti ribuan pelari dari seluruh dunia. Lomba ini berjarak 42 km mengelilingi kota New York. Jutaan orang di seluruh dunia menyaksikan acara ini melalui televisi secara langsung.

Ada satu orang peserta yang menjadi pusat perhatian di lomba tersebut, yaitu Bob Willen. Bob seorang veteran perang Vietnam. Ia kehilangan kedua kakinya karena terkena ranjau saat perang. Untuk berlari, Bob menggunakan kedua tangannya untuk melemparkan badannya ke depan.

Lomba pun dimulai. Ribuan orang mulai berlari secepat mungkin ke garis finish. Wajah mereka menunjukkan semangat yang kuat. Para penonton terus bertepuk tangan mendukung para pelari. 5 km telah berlalu. Beberapa peserta mulai kelelahan, mulai berjalan kaki. 10 km berlalu. Saat ini mulai nampak siapa yang mempersiapkan diri dengan baik, dan siapa yang hanya sekedar ikut untuk iseng-2. Beberapa yang kelelahan memutuskan untuk berhenti dan naik ke bis panitia.

Sementara hampir seluruh peserta telah berada di kilometer ke-5 hingga ke-10, Bob Willen masih berada di urutan paling belakang, baru saja menyelesaikan kilometernya yang pertama. Bob berhenti sejenak, membuka kedua sarung tangannya yang sudah koyak, menggantinya dengan yang baru, dan kemudian kembali berlari dengan melempar-lemparkan tubuhnya ke depan dengan kedua tangannya.

Ayah Bob yang berada bersama ribuan penonton lainnya tak henti-hentinya berseru “Ayo Bob! Ayo Bob! Berlarilah terus”. Karena keterbatasan fisiknya, Bob hanya mampu berlari sejauh 10 km dalam satu hari. Di malam hari, Bob tidur di dalam sleeping bag yang telah disiapkan oleh panitia yang mengikutinya.

Empat hari telah berlalu, dan kini adalah hari kelima bagi Bob Willen. Tinggal dua kilometer lagi yang harus ditempuh. Hingga suatu saat, hanya tinggal 100 meter lagi dari garis finish, Bob jatuh terguling. Kekuatannya mulai habis. Bob perlahan-2 bangkit dan membuka kedua sarung tangannya. Nampak di sana tangan Bob sudah berdarah-darah. Dokter yang mendampinginya sejenak memeriksanya, dan mengatakan bahwa kondisi Bob sudah parah, bukan karena luka di tangannya saja, namun lebih ke arah kondisi jantung dan pernafasannya.

Sejenak Bob memejamkan mata. Dan di tengah2 gemuruh suara penonton yang mendukungnya, samar-samar Bob dapat mendengar suara ayahnya yang berteriak “Ayo Bob, bangkit! Selesaikan apa yang telah kamu mulai. Buka matamu, dan tegakkan badanmu. Lihatlah ke depan, garis finish telah di depan mata. Cepat bangun! Jangan menyerah! Cepat bangkit !!!”

Perlahan Bob mulai membuka matanya kembali. Garis finish sudah dekat. Semangat membara lagi di dalam dirinya, dan tanpa sarung tangan, Bob melompat- lompat ke depan. Dan satu lompatan terakhir dari Bob membuat tubuhnya melampaui garis finish. Saat itu meledaklah gemuruh dari para penonton yang berada di tempat itu. Bob bukan saja telah menyelesaikan perlombaan itu, Bob bahkan tercatat di Guiness Book of Record sebagai satu-satunya orang cacat yang berhasil menyelesaikan lari marathon.

Di hadapan puluhan wartawan yang menemuinya, Bob berkata “SAYA BUKAN ORANG HEBAT. ANDA TAHU SAYA TDAK PUNYA KAKI LAGI. SAYA HANYA MENYELESAIKAN APA YANG TELAH SAYA MULAI. SAYA HANYA MENCAPAI APA YANG TELAH SAYA INGINKAN. KEBAHAGIAAN SAYA DAPATKAN ADALAH DARI PROSES UNTUK MENDAPATKANNYA. SELAMA LOMBA, FISIK SAYA MENURUN DRASTIS. TANGAN SAYA SUDAH HANCUR BERDARAH-DARAH. TAPI RASA SAKIT DI HATI SAYA TERJADI BUKAN KARENA LUKA ITU, TAPI KETIKA SAYA MEMALINGKAN WAJAH SAYA DARI GARIS FINISH. JADI SAYA KEMBALI FOKUS UNTUK MENATAP GOAL SAYA. SAYA RASA TIDAK ADA ORANG YANG AKAN GAGAL DALAM LARI MARATON INI. TIDAK MASALAH ANDA AKAN MENCAPAINYA DALAM BERAPA LAMA, ASAL ANDA TERUS BERLARI. ANDA DISEBUT GAGAL BILA ANDA BERHENTI. JADI, JANGANLAH BERHENTI SEBELUM TUJUAN ANDA TELAH TERCAPAI”

Selengkapnya »»