Berbagi Pengetahuan: Lebih Baik Diridhoi daripada Sekedar Diizinkan

Selasa, 04 Oktober 2011

Lebih Baik Diridhoi daripada Sekedar Diizinkan

Segala hal yang terjadi di muka bumi ini, termasuk yang terjadi dari hasil buah karya manusia (baik itu karya berfikir, karya hati, maupun karya perilaku), tentu dapat terjadi karena Allah SWT mengizinkannya terjadi. Entah hal itu baik atau positif maupun buruk atau negatif. Namun dari semua hal yang diizinkan terjadi itu, belum tentu Allah SWT meridhoinya terjadi. Keridhoan Allah SWT ini berhubungan dengan suka tidak sukanya Allah SWT terhadap apa yang terjadi itu. Sebagai yang Maha Baik tentu hanya hal yang baiklah yang disuka oleh-Nya. Allah SWT tentu akan ridho pada perilaku atau perbuatan baik (amal ma'ruf) manusia. Dan keridhoan-Nya pada perilaku manusia itupun kemudian yang menjadi faktor dirihoi oleh-Nya pula manusia mendapat kebaikan hidup di dunia maupun akhirat. Yupz, tentu yang lebih baik adalah diridhoi daripada sekedar diizinkan bukan?

Saya jabarkan sedikit tentang segala karya manusia : Ketika manusia berpikir (karya fikir), tentu apa yang dipikirkannya itu ada adalah atas izin-Nya. Ketika pikiran itu buruk (prasangka buruk, pemikiran picik, dsb) maka Allah SWT tentu hanya sekedar mengizinkan pikiran itu bebas ada di dalam pikiran manusia, namun Sang Maha Baik itu tentu tidak ridho ada keburukan terjadi, termasuk yang terjadi di pikiran manusia. Begitupun segala hal yang terjadi di dalam hati (karya hati) manusia, Dia izinkan semua pilihan perasaan ada dalam hati manusia, juga diizinkan segala niat, kepercayaan atau iman bernaung di hati manusia, namun belum tentu dirihoi-Nya. Dan ketidakridhoan-Nya tentu akan ada saat manusia mencintai nafsu, mencintai hal yang dibenci dan dilarang oleh Allah SWT, atau memiliki niat yang tidak baik, atau beriman pada yang selain dari Allah SWT, dll. Segala perbuatan (karya perilaku) manusia pun akan terjadi dan bisa terlakukan karena izin-Nya, namun tidak semua mendapat ridho-Nya. Dan dari semua hal di atas pun tentu tetap yang lebih baik adalah diridhoi daripada sekedar diizinkan bukan?

Selain apa yang terjadi dari karya manusia, segala yang ada di muka bumi ini pun ada karena izin-Nya. Seperti manusia dalam kehidupannya di dunia yang diizinkan oleh Allah SWT mendapatkan banyak hal. Hal yang didapatkan manusia itu ada yang baik dan ada juga yang buruk. Yang manusia dapat itu bisa rizqi (baik rizqi harta, ilmu, kesehatan, dll), bisa juga segala hal yang indah, bagus, nyaman, atau masalah, kesedihan, musibah, kehilangan (baik harta, nyawa orang terkasih, ketenangan hidup, hak asasi, dll). Dan penilaian baik atau buruknya tentu tidak bisa sekedar dipandang dari kaca mata manusia, karena yang baik menurut manusia belum tentu baik bagi Allah SWT, begitupun yang buruk dan sebaliknya. Namun yang pasti semuanya itu dapat ada dan sampai pada manusia atas izin-Nya, dan belum tentu diridhoi-Nya. 

Misalnya ketika manusia diberikan musibah, tentu itu adalah sebuah keburukan menurut manusia. Dan Allah mengizinkan terjadi sebuah musibah bukan Dia ridho hamba-Nya menderita dalam musibah, tetapi mungkin ada nilai hikmah yang baik dari musibah itu untuk manusia, karena kemahakasih-Nya yang tiada mungkin menganiaya hamba-Nya. Dan kemudian ketika manusia itu tetap dalam ketaqwaan dan keimanan ketika mendapat musibah, keridhoan Illahi untuk menggantikan yang lebih baik kemudian adalah yang paling baik bukan. 

Begitupun ketika manusia mendapatkan rizqi (apapun bentuknya, misalnya harta atau rizqi pujian, atau rizqi mendapatkan kedudukan yang baik di masyarakat, atau dianggap baik perilakunya oleh masyarakat, dll). Allah SWT tentu mengizinkan terjadi, namun belum tentu merihoinya terjadi, apalagi jika di dalam rizqi itu ada hal buruk, yang ternyata tidak baik tapi dianggap baik karena berbagai alasan manusia, atau yang melanggar hukum, melanggar ketentuan Allah, menganggu hak asasi manusia, dsb. Dan keburukan bagi Allah SWT yang diizinkan-Nya terjadi tentu hanya akan membuat manusia pada akhirnya mendapatkan keburukan yang setimpal dengan yang diperbuatnya, walau menurut manusia sebelumnya ia mendapat kebaikan yang ternyata buruk di akhirnya. Maka kerihoan Allah SWT pun begitu penting bagi manusia, terutama keridhoan-Nya agar manusia mendapatkan hal yang benar-benar baik di mata-Nya, di dunia dan akhirat. Sekali lagi dapat dikatakan bahwa yang lebih baik adalah diridhoi daripada sekedar diizinkan bukan?

Keridhoan Allah SWT tentu pada kebaikan, untuk kebaikan, dan hanya kebaikan. Manusia hanya perlu cermin diri untuk meraba ridho-Nya, yang tentunya cermin itu harus disandingkan dengan segala kebaikan ajaran agama, kebaikan akhlak, keimanan dan ketaqwaan pada-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar